Teknik dan Cara Mengatur Nafas Saat Lari Agar Lebih Maksimal
Selasa, 22 Mei 2018
Berlari adalah salah satu kegiatan fisik yang bisa dikategorikan sebagai olahraga. Dengan berlari, Anda bisa menghasilkan keringat dan membakar kalori. Tidak hanya itu, nafas Anda juga akan terengah-engah, jantung berdegup kencang, dan otot juga berkontraksi. Hampir semua gerakan lari mengaktifkan otot tubuh. Untuk dapat berlari dengan baik dan maksimal, Anda perlu memperhatikan pengaturan nafas. Mengatur nafas saat berlari berguna mengatur stamina agar tidak cepat lelah. Untuk itu, Anda harus tahu bagaimana cara mengatur nafas saat lari.
Teknik Dasar Bernafas Pada Saat Berlari
Banyak pelari amatir yang kurang memperhatikan teknik ini, sehingga pada saat berlari memutari lapangan, mereka akan lebih banyak berjalan dan tidak berlari. Ini diakibatkan pernapasan yang tidak teratur sehingga cepat lelah dan tenaga terbuang sia-sia. Tentu saja sebelum berlari, Anda harus melakukan pemanasan. Cara mengatur nafas saat lari juga perlu disinkronkan dengan jarak lari dengan rute pendek terlebih dahulu, yakni tidak langsung lari dengan rute panjang dan jangka waktu lama. Cara mengatur nafas ketika berlari adalah sebagai berikut:
1. Nafas pendek dan konstan
Salah satu teknik bernapas pada saat lari adalah mengatur pengambilan nafas pendek dan konstan. Ini perlu dibiasakan. Menarik napas dalam sebenarnya akan menyulitkan Anda untuk berlari dalam jarak jauh. Napas dalam memang melegakan, tapi akan memanjakan paru-paru Anda. Sebaliknya dengan napas pendek, beban rongga dada akan lebih ringan dan Anda bisa berlari dengan lebih lancar.2. Pernapasan perut
Cara mengatur nafas saat lari lainya bisa Anda lakukan dengan menggunakan pernapasan perut. Pernapasan perut adalah memasukan udara dalam diafragma (dibawah dada, diatas perut) dan bukan pada paru-paru (pernapasan dada). Dengan teknik pernapasan perut saat lari, Anda akan lebih banyak menggunakan perut dari pada dada. Artinya beban kerja dan beban tampung dada Anda lebih sedikit. Dengan begini, pada saat berlari, beban yang Anda tanggung juga lebih ringan. Anda bisa berlari lebih lama dengan nafas yang stabil dan tidak terengah-engah.3. Menggunakan pernafasan mulut
Jika Anda melakukan cara mengatur nafas saat lari menggunakan pernapasan hidung, ini akan membuat otot hidung mengeras dan malah menyulitkan Anda bernapas. Selain itu, rongga hidung yang kecil kurang baik untuk jalur memasukan udara ke dalam tubuh. Gunakan pernapasan mulut dimana rongga mulut lebih besar sehingga udara yang dimasukkan juga lebih banyak. Disamping itu, bernapas dengan mulut akan mengeluarkan CO2 lebih banyak dibandingkan dengan hidung.
Dengan mengetahui cara mengatur nafas saat lari diatas, Anda bisa berlari dengan lebih maksimal. Pengaturan nafas pendek dan berirama juga membantu lari Anda lebih konstan tanpa harus terengah-engah dan banyak berhenti di tengah jalan.